Suara Jatim 07.07.025.
Pesta Olah Raga Provinsi Jawa Timur tahun 2025 yang dipusatkan di Kota Batu Malang memang telah berakhir , dan untuk Kabupaten Pacitan ada pada posisi ke 29 naik 3 tingkat dari Porprov tahun sebelumnya.
Sedangkan Peringkat pertama dipuncaki Kontingen kota kaya raya Surabaya dengan ngoleksi 195 medali Emas , Jawara 2 diraih kontingen Kota Malang 132 Medali Emas dan kota yang paling buncit mendapat medali adalah kota tetangga Pacitan yaitu Trenggalek yang cuma mendapat 3 emas 3 perak.
Hanya saja yang menjadi pertanyaan ! , mengapa ukuran penentuan klasemen tidak sama dengan ketentuan Sea /Asean Games , PON , dan bahkan Porprov Propinsi lain , Seperti Jawa Barat misalnya yang kekeh menggunakan baro meter Medali Emas sebagai penentuan urutan Klasemen.
Menurut Nur Metric salah satu tim Kontingen asal Pacitan mengatakan , bahwa penentuan Klasemen dihitung atas dasar kesepakatan antar Kontingen yang menyetujui semua medali dihargai dengan poin , medali Emas 4 , Perak 2 dan Perunggu 1.
dari Tempat latihan sederhana ini Lifter angkat Besi Pacitan mendapatkan banyak medali baik Nasional dan Internasional.
Sepintas klasemen model kesepakatan seperti itu seolah Adil , konon model kesepakatan seperti itu menghargai setiap perolehan medali , sekalipun hanya medali perunggu .
Namun semua orang lupa , model kesepakatan seperti itu rawan kecurangan ,bahkan bisa dilakukan orang orang yang mencari untung besar atas jual beli atlit antar daerah.
Bagi kota besar seperti Surabaya ,Malang dan kota kota besar lain , terutama yang anggaran KONI nya besar , pembelian Atlit hal yang lumrah dan sering dilakukan , apalagi Kepala Dinasnya ingin dipandang berprestasi oleh Wali Kota / Bupatinya , maka harga atlit berapapun bakal ditempuh , semua tergantung kantong..! Tapi Itu semua hanya dugaan yang belum tentu benar .!
Ir Sugiharto salah satu pengurus KONI Pacitan tidak setuju model klasemen seperti Porprov jatim Dia pingin mengacu pada Olimpiade , Sea Games atau PON .
Ir Sugiharto salah satu pengurus KONI Pacitan dan Pengurus Pordasi Pacitan sangat setuju Penentuan Klasemen Medali kembali disamakan dengan aturan Internasional dan Nasional seperti , Olympiade , Sea /Asean Games dan PON.
Lebih jauh Tokoh yang juga pemilik manuk Ocehan Mahal mahal ini mengatakan , PORPROV tahun 2025 di Kota Malang kemarin, seandainya penentuan Klasemen mengacu penilaian Internasional , maka Kontingen Pacitan bakal masuk disekitaran nomor 15 atau 16 dari 38 kota / Kabupaten SE Jawa Timur , kalau aturan Porprov Jatim masih seperti ini , maka kota kecil seperti Pacitan ini sampai kapanpun akan berada di urutan bawah karena anggaran KONI Pacitan sangat kecil sekali , boro boro bisa beli atlit...ungkap tokoh yang biasa disebut Sugik ini.
Sementara Ferry Ardiansyah Sekretaris LSM Bhineka Bangsa Pacitan kaget mendengar hitungan klasemen Porprov tidak sama dengan model hitungan PON yang mana Medali Emas sebagai tolak ukur penentuan klasemen, bahkan Fery yang juga seorang Notaris Top Pacitan ini mendorong agar KONI Pacitan mengusulkan atau mengajukan keberatan ke KONI Jawa Timur atas model penentuan Klasemen .
Sekedar tambahan informasi , Hasil perolehan Medali tim Porprov Pacitan masuk di urutan ke 29 dari 38 provinsi , dengan mengoleksi 11 Emas , 9 Perak dan 7 Perunggu total nilai 69 atau dibawah 3 tingkat Ponorogo yang hanya dapat 9 Emas 11 perak dan 18 perunggu total nilai 76...tragis bukan..( Gustik)