Iklan

 


Madrasah Bergerak, Pendidikan Menguat GEMA SERASI Satukan Visi Implementasi KMA 450 Tahun 2024

Redaksi
Jumat, 08 Agustus 2025
Last Updated 2025-08-08T11:45:26Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates



MAGETAN –Suarajatim.net  Dunia pendidikan madrasah di Kabupaten Magetan menunjukkan geliat perubahan yang progresif. Melalui forum “Ngopi Bareng” yang dikemas dalam program GEMA SERASI (Gerakan Madrasah Sinergi Kolaborasi), para kepala madrasah dari tingkat MI, MTs, hingga MA berkumpul dalam semangat kebersamaan membahas arah baru pendidikan berbasis Kurikulum Merdeka, sesuai amanat Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 450 Tahun 2024.


Bukan sekadar diskusi biasa, forum ini menjadi ajang tukar gagasan, strategi, dan solusi konkret bagi madrasah dalam menerjemahkan kebijakan kurikulum menjadi praktik pembelajaran yang lebih bermakna dan membebaskan potensi peserta didik.


“Kami ingin membangun sinergi nyata antar kepala madrasah. KMA 450/2024 ini bukan sekadar dokumen kebijakan, tapi peluang emas untuk menguatkan identitas dan kualitas pendidikan madrasah," ujar Basuki Prihatin, Ketua MK2MA Kabupaten Magetan sekaligus Kepala MAN 3 Magetan.


Ia menegaskan bahwa implementasi KMA 450/2024 mencakup restrukturisasi kurikulum mulai dari RA hingga MAK, termasuk alokasi jam pelajaran dan model asesmen berbasis kompetensi. Pendekatan ini memberi ruang bagi guru untuk lebih inovatif, serta menjadikan siswa sebagai subjek utama pembelajaran.


KMA 450/2024 hadir dengan semangat transformasi, mengusung visi madrasah yang mandiri, berprestasi, dan menghasilkan lulusan yang berkarakter Islami, cakap berilmu, serta siap bersaing secara global. Panduan yang disusun oleh Kemenag bahkan telah dilengkapi dengan contoh-contoh implementasi yang bisa langsung diaplikasikan di kelas, menjawab kebutuhan praktis guru dan tenaga pendidik.


“Ini adalah momentum kebangkitan madrasah. Kita harus pastikan bahwa implementasi KMA ini bukan hanya sekadar pemenuhan administratif, tapi menjadi gerakan nyata untuk menghadirkan pembelajaran yang relevan dan berdampak,” tambah Basuki.


Dengan suasana santai namun penuh makna, diskusi "Ngopi Bareng" ini menjadi simbol pendekatan baru dalam pengelolaan pendidikan madrasah: terbuka, kolaboratif, dan adaptif. Para peserta terlihat aktif menyampaikan ide, bertukar pengalaman, bahkan merancang rencana aksi untuk implementasi KMA 450/2024 di madrasah masing-masing.


Kegiatan ini juga membuka peluang kolaborasi lintas jenjang, menghubungkan Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan MTs dan MA dalam satu kesatuan visi. Hal ini diyakini dapat memperkuat kesinambungan proses pendidikan dan memastikan seluruh peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang konsisten dan bermakna.


GEMA SERASI menjadi bukti bahwa pendidikan madrasah di Magetan tidak berjalan sendiri-sendiri. Ada komitmen bersama untuk terus berbenah, berinovasi, dan bersinergi. Program ini ke depan direncanakan rutin digelar sebagai wahana konsolidasi dan pengembangan kapasitas kepala madrasah serta tenaga pendidik.


Dengan langkah-langkah strategis dan semangat kolaboratif, madrasah-madrasah di Kabupaten Magetan optimistis mampu menjadi pelopor pendidikan berbasis nilai, ilmu, dan akhlak yang mampu menjawab tantangan zaman.(Hst).

iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl