MAKASSAR – Suarajatim.net Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) sekaligus seminar nasional di Four Points by Sheraton Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan, pada 25–26 September 2025.
Tahun ini, Rakernas mengusung tema “Penguatan Kompetensi SDM dan Ekosistem Digital dalam Implementasi GRC Bank Perekonomian Rakyat di Era Inovasi Keuangan.”
Perbarindo sebagai organisasi independen yang menaungi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) di seluruh Indonesia terus memainkan peran penting dalam memperkuat daya saing industri perbankan lokal. Sejak didirikan pada 24 Januari 1995, Perbarindo konsisten meningkatkan profesionalisme anggota sekaligus menjadi mitra strategis bagi para pemangku kepentingan.
Ketua Bidang Hubungan Kelembagaan DPP Perbarindo, H. Sujatno, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi forum konsolidasi, tetapi juga ruang edukasi melalui seminar nasional.
“Seminar membahas Penguatan Kompetensi SDM dan Ekosistem Digital dalam implementasi BPR di era inovasi keuangan. Narasumber yang hadir berasal dari Komisi X DPR RI, Lembaga Penjamin Simpanan, Veda Praxis, pakar digital, GRC, hingga cyber security,” jelas Sujatno.
Seminar tersebut digelar sebelum Rakernas dimulai sebagai pengantar bagi peserta untuk memahami tantangan sekaligus peluang yang dihadapi BPR-BPRS di tengah transformasi digital. Adapun Rakernas sendiri membahas isu-isu strategis yang berkaitan dengan arah pengembangan industri, mulai dari tata kelola, inovasi layanan, hingga perluasan akses keuangan masyarakat.
“Tujuan utama Rakernas adalah memperkuat sinergi antara BPR dan BPRS dalam memperluas akses layanan perbankan. Fokusnya adalah meningkatkan kompetensi SDM, mengembangkan ekosistem digital yang berkelanjutan, serta mendukung kemandirian ekonomi nasional,” ungkap Sujatno yang juga Owner sekaligus pemegang saham PT BPR Pundhi Arta dan PT BPR Dharmaraga Ponorogo.
Dengan forum ini, Perbarindo menegaskan komitmennya untuk terus mengawal keberlangsungan industri BPR dan BPRS agar mampu beradaptasi dengan inovasi keuangan sekaligus menjadi bagian penting dalam penguatan ekonomi kerakyatan di Indonesia.(Hst).
%20(50%20x%2050%20cm).jpg)
