Sosialisasikan Program MBG di Malang, Perkuat Literasi Gizi dan Dorong Perekonomian Warga
Malang, Jawa Timur (17/11)
– SUARAJATIM.net
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali disosialisasikan di Kota Malang untuk memperluas
penerima manfaat.
Edukasi gizi sejak dini menjadi fokus
terdepan yang dilakukan pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai
pentingnya menjalani pola makan hidup sehat sejak dini.
Sosialisasi dengan mengangkat tema
besama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini berlangsung di Jl. Blimbing Indah
Megah, Malang pada Jumat, (14/11).
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI,
Gamal M.Biomed, Korwil BGN Kota Malang, Muhamad Atho’illah, serta Pelaksana
Program MBG Kota Malang, Efendi Sudarmono.
Dalam pemaparannya, Anggota Komisi IX
DPR RI, Gamal
menegaskan bahwa Program MBG merupakan intervensi nasional strategis untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia menjelang bonus demografi
2045.
“Filosofinya sederhana namun fundamental, namun program
MBG memastikan setiap
anak Indonesia mendapatkan akses nutrisi berkualitas. Saat ini Human Capital
Index kita masih 0,54, artinya anak-anak hanya berkembang 54% dari potensi
optimalnya. Masalah gizi seperti stunting dan wasting harus kita selesaikan
bersama,” papar Gamal.
Ia juga menjelaskan bahwa stunting
tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik, tetapi berdampak pada penurunan
fungsi kognitif, produktivitas dewasa, hingga beban kesehatan negara.
Sementara itu, Korwil BGN Kota Malang, Muhamad Atho’illah menekankan
pentingnya peran Satuan Pelaksanaan Pelayanan Gizi (SPPG) dalam operasional program. Masyarakat akan
menjalani peran yang krusial dalam kelancaran program MBG di semua tempat.
“Setiap SPPG menyediakan layanan
konsultasi gizi dan melakukan hingga dua ribu kegiatan edukasi gizi setiap
tahun. Pasokan
ayam, telur, sayuran, dan buah di Malang dapat dipenuhi dari produksi lokal
sehingga dampak ekonominya langsung dirasakan masyarakat,” tambah Muhamad.
Dari sisi pelaksanaan lapangan, Efendi
Sudarmono memaparkan struktur dan standar operasional dapur MBG, mulai dari
pengolahan bahan baku, pemorsian, distribusi, hingga sanitasi. “Kami memastikan setiap proses berjalan
higienis, terukur, dan terdokumentasi. Evaluasi dilakukan terus-menerus agar
kualitas makanan bergizi yang diberikan selalu optimal,” ujarnya.
Momentum sosialisasi program MBG di
Malang ini diharapkan akan terjalin kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku
usaha local. Program
MBG diharapkan mampu menciptakan generasi Malang yang sehat, kuat, dan berdaya
saing di masa depan. (RED)


