Doktor Unida nilai Ipong lebih unggul dalam debat kedua

Dr Drs Muhammad Fajar Pramono, M. Si, Dosen Unida Ponorogo

Ponorogo - Suara Jatim

Dosen Universitas Darussalam Gontor (Unida) Ponorogo, Dr Drs Muhammad Fajar Pramono, M. Si memberikan penilaian usai debat publik tahap kedua dalam Pilbup Ponorogo 2020.

Menurut Doktor Fajar, Paslon nomor 1 (Sugiri-Lisdyarita) belum juga memanfaatkan forum itu dengan baik. "Ada pertanyaan krusial dari calon 2, yaitu pertama terkait dengan visi tidak kunjung dijelaskan tentang apa Ponorogo Hebat, kedua terkait prestasi dan kontribusi selama menjadi politisi demokrat, jika dijawab dengan bagus,  lengkap dan terukur akan bisa merubah keadaan. Bisa meyakinkan bahwa yang bersangkutan pantas untuk mendapat amanah itu. Setidaknya publik akan mudah membaca keunggulan paslon 1," Terang Doktor Fajar. 

Sayang kesempatan itu tidak dimanfaatkan dengan baik. "Justru kembali pada performa aslinya. Bias dalam visi dan misi. Pokok e hebat dan pokok e kerja. Tapi tidak kunjung tiba penjelasan apa kehebatan dan apa yang mau dikerjakan paslon 1," Ungkap Doktor Fajar. 

Lebih jauh Doktor Fajar menyatakan bahwa justru ingin menutupi Kekurangannya dengan menyerang dan menyerang lagi,  tapi secara serampangan dan menjadi blunder yang kesekian bagi paslon 1. "Seperti dalam mengukur jalan dengan rasa....he.. he.. Jalan itu diukur dengan.. meter (m) ... kilo meter (km),  dst. Bukan rasa, " Tandas Doktor Fajar. 

Rasa itu subyektif dan cocok untuk kesenian dan budaya. "Salah menempatkan ukuran. Ini bahaya bagi pejabat publik," Ucapnya. 

Sedangkan paslon 2 sudah cukup jelas apa yang sudah dilakukan 5 tahun yang lalu dan jelas apa yang akan dilakukan 5 tahun ke depan. "Yang dibutuhkan publik dari paslon 2 terutama terkait dengan konsintensi dan keberlanjutan program tersebut. Dan yang sama penting adalah terkait sinergisitas dan kolaborasi dengan berbagai potensi di Ponorogo terutama unsur Pesantren dan Akademisi. Tidak simbolis atau jargon,  tetapi fungsional dan nyata. Saya pikir itu PR paslon 2 (Ipong-Bambang) ke depan." Pungkas Doktor Fajar. (Mar/Jan).