Mendapatkan arahan Presiden Jokowi, dalam Rakornas Pembangunan Pertanian tahun 2021, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin siapkan beberapa langkah kebijakan disektor pertanian.
Banyak hal yang dievaluasi oleh Presiden Jokowi utamanya masih banyaknya import komoditas pertanian, menandakan produktifitas pertanian masih perlu terus ditingkatkan.
Terus subsidi pupuk Rp 33 triliun setiap tahun dan tidak ada lompatan disisi produksi menandakan ada yang salah, perlu ada evaluasi dan masih banyak yang lain.
"Pak Presiden menyatakan bahwa kita ingin petani ini produktifitasnya meningkat. Kemudian juga, kita harus bekerja keras menyeimbangkan keuangan negara," ungkap Bupati Trenggalek ini usai mengikuti rakornas secara virtual di Gedung Smart Center Trenggalek, Senin (11/1)
Dimana tadi disinggung, masih menurut pria yang dipercaya menahkodai Kabipaten Trenggalek kembali hingga tahun 2024 nanti, "pupuk setiap tahunnya Rp 33 triliun. Diharapkan nanti bisa meningkatkan produktifitas dengan terus mengurangi pupuk bersubsidi," inbuhnya.
Makanya tadi perintahnya adalah kita sukseskan di tahun ini Badan Usaha Milik Petani agar petani bisa memproduksi pupuk sendiri dengan kualitas yang baik dan organik.
Sehingga harapannya lahan-lahannya nanti bisa kita sertifikasi organik, sehingga nilai jualnya bisa lebih tinggi daripada produk pertanian biasa.
Kemudian Pak Jokowi juga mendukung adanya Food Estate. Nanti kita akan coba melakukan konsolidasi dilahan, sehingga pertanian nanti dengan skala yang besar dan mekanisasi. Petani berkelompok untuk bisa memastikan bahwa pertaniannya ini bisa dikerjakan lebih efektif dengan menggunakan tekhnologi.
Menurut Bupati Arifin, semua komoditas yang masih import, seperti jagung kedelai terus disektor peternakan seperti sapi akan terus didiorong olehnya. "Pokoknya Pak Presiden ingin kita turun terus importnya," tutupnya. (Isdiyanto)