Kasubdit Kerjasama Ditjenpas Kunjungi Lapas Pemuda Madiun: Tegaskan Penguatan Kehumasan dan Branding Karya Warga Binaan
Kepala Subdirektorat Kerjasama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Rika Aprianti mengunjungi Lapas Pemuda Madiun
Lembaga Pemasyarakatan
(Lapas) Pemuda Kelas IIA Madiun menerima kunjungan dari Kepala Subdirektorat
Kerjasama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Kementerian Imigrasi
dan Pemasyarakatan, Rika Aprianti, pada Jumat (4/7).
Kunjungan ini menjadi
momentum strategis dalam memperkuat sinergi kehumasan dan peningkatan kegiatan
kerja di lingkungan pemasyarakatan.
Agenda kunjungan diawali
dengan kegiatan penguatan kehumasan yang diikuti oleh Kepala Lapas Pemuda
Madiun, jajaran struktural, dan staf Lapas Pemuda Madiun di ruang Kalapas.
Dalam sesi tersebut, Rika Aprianti memberikan arahan langsung terkait
pentingnya peran humas sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi
positif kepada publik.
“Kehumasan bukan hanya soal
dokumentasi, tapi bagaimana membangun kepercayaan publik melalui penyampaian
informasi yang akurat, cepat, dan humanis. Branding positif pemasyarakatan
sangat penting untuk membangun citra baru yang lebih terbuka dan produktif,”
tegas Rika.
Rika juga menekankan pentingnya
sinergi lintas fungsi dalam mengelola informasi dan publikasi, agar capaian dan
inovasi yang telah dilakukan, khususnya oleh Lapas Pemuda Madiun, dapat
diketahui dan diapresiasi oleh masyarakat luas.
Usai sesi penguatan
kehumasan, kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan Balai Latihan Kerja (BLK) dan
Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang menjadi pusat pembinaan kemandirian
bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Di lokasi tersebut, Rika
melihat langsung berbagai aktivitas produktif WBP seperti pertanian, perikanan,
serta keterampilan kerja lainnya seperti pembuatan vas bunga dari kardus rokok.
Dalam kunjungannya, Rika
juga menggarisbawahi pentingnya branding hasil karya WBP, sebagai bagian dari
upaya pemberdayaan dan promosi nilai positif dari dalam lapas ke masyarakat
luar.
“Karya WBP harus diposisikan
sebagai produk yang memiliki nilai jual dan kualitas. Promosi dan pemasaran
yang tepat akan mendorong kepercayaan publik dan membuka peluang ekonomi, baik
bagi warga binaan maupun institusi pemasyarakatan itu sendiri,” ujarnya.
Kepala Lapas Pemuda Madiun,
Wahyu Susetyo, menyambut baik arahan dan masukan dari Ditjenpas. Menurutnya,
kunjungan ini memberikan semangat baru bagi seluruh jajaran untuk terus
meningkatkan kualitas pembinaan dan peran humas sebagai agen perubahan.
“Kami berkomitmen untuk
terus mengoptimalkan kegiatan kerja, memperluas pemasaran produk karya WBP,
serta memperkuat kehumasan agar citra pemasyarakatan semakin positif di mata
masyarakat,” pungkas Wahyu.
Kegiatan diakhiri dengan
sesi foto bersama sebagai bentuk dokumentasi dan kenang-kenangan atas kunjungan
yang penuh semangat dan inspirasi ini. (yahya)