masukkan script iklan disini
Rekan rekan satu angkatan SMA Alm Sujohan , saat menerima keluhan keluarga Alm Sujohan terkait dugaan penanganan Medis yang tidak Profesional.
Suara Jatim.21.07.025.
Berangkat dari keluhan keluarga Alm Sujohan saat meninggal dunia , yang diduga penangan medis Rumah Sakit Swasta ( MM) yang tidak memadai dan tidak profesional.
Alumni SMAN 27I Pacitan tahun 1979 , saat berkunjung silaturahim ke keluarga Alm Sujohan menerima keluhan menyakitkan dari rumah Sakit Swasta atas penangan suaminya yang dianggap klendran dan tidak profesional.
Menurut keluarga Sujohan yang enggan disebut nama , awal masuk Rumah Sakit ( MM) suaminya menderita sakit perut yang amat sangat , oleh pihak rumah sakit disuruh nunggu dokter ( D) yang juga kerja di RSD Darsono Pacitan.
Namun ditunggu lama , proses yang katanya akan dilakukan USG untuk alm Johan tersebut tidak kunjung dilakukan, dengan alasan yang tidak dimengerti keluarga Sujohan , yang pada akhirnya , ayah dari salah satu Asisten Ibas tersebut meninggal dunia.
Memang keluarga Sujohan , terutama istrinya mengakui ketledor membawa ke Rumah Sakit Swasta ( MM) dan tidak membawa ke Rumah Sakit Darsono yang alat dan tenaga Medisnya lebih mumpuni ketimbang Rumah Sakit Swasta tersebut .
Pancen Kulo sing klentu mas tik , Mergi gugup langsung Kulo betu teng mriko , eh Ndak tahunya penanganan nunggu lama dan berlarut larut ,ujar Istri Sujohan sambil terisak waktu itu.
Sementara LSM Bhineka Bangsa Pacitan , Masduki ( NS ) merasa prihatin kondisi rumah sakit Swasta atau klinik yang ada di Pacitan , yang punya Rumah Sakit kebanyakan modal nekad , sudah tahu Ndak punya tenaga Medis / dokter tetap , tapi sudah berani mendirikan rumah sakit.
Keluarga Sujohan saat menerima rekan rekan alm SMAN 271 Pacitan.
Alhasil penangananya tidak maksimal , mereka hanya mengandalkan dokter dari RSD Pacitan atau rekan dokter dari klinik lain ,yang kadang punya kesibukan lain .
Atas nama LSM Bhineka Bangsa dan melindungi pasien dari praktik praktik Rumah Sakit Swasta yang tidak maksimal , maka meminta kepada Pemerintah Pacitan untuk sidak dan memberi teguran pada owner owner RS Swasta ,utamanya Rumah Sakit Swasta yang dokternya cuma dompleng RSD Darsono Pacitan atau Rumah Sakit lain.
Sementara salah satu owner Rumah Sakit Swasta yang juga anggota DPRD Pacitan ditunggu di kantornya beberapa kali tidak ketemu, yang ada malah ketua Komisi 2 DPRD Pacitan Ruddy Handoko.
Rudi Handoko yang sudah lebih 20 tahun menjadi Dewan tersebut , setuju Rumah Sakit Swasta lebih meningkatkan diri , dengan memenuhi tenaga dokter tetap di rumah sakit swasta tersebut , minimal harus ada tenaga 6 dokter tetap disetiap rumah sakit Swasta , jangan ngandelin RSD Pacitan , wong RSD nya saja masih kurang tenaga dokter..ujarr Rudi ( Gustik)