Lapas Pemuda Madiun Lakukan Studi Tiru ke Lapas Perempuan Malang
Dalam
rangka mewujudkan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM) tahun 2026, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA
Madiun melaksanakan kegiatan studi tiru ke Lapas Perempuan Kelas IIA Malang,
Rabu (17/12).
Kegiatan
studi tiru tersebut dipimpin oleh Kepala Lapas Pemuda Madiun yang diwakili oleh
Kepala Subbagian Tata Usaha, Bunyamin Husain, dan diikuti oleh sejumlah pejabat
struktural serta JFT/JFU Lapas Pemuda Madiun.
Kegiatan
ini bertujuan untuk menggali praktik-praktik terbaik (best practices) dalam
pembangunan Zona Integritas, khususnya dalam peningkatan kualitas pelayanan
publik dan tata kelola pemasyarakatan.
Rombongan
Lapas Pemuda Madiun disambut dengan hangat dan kegiatan dibuka secara resmi di
Aula Kartini Lapas Perempuan Malang oleh Kepala Lapas Perempuan Malang, Endang
Margiati. Dalam sambutannya, Endang Margiati menyampaikan apresiasi atas
kunjungan studi tiru tersebut sebagai wujud sinergi dan kolaborasi antar Unit
Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.
“Melalui
kegiatan studi tiru ini, diharapkan dapat terjalin pertukaran informasi dan
pengalaman terkait inovasi pelayanan serta strategi pembangunan Zona Integritas
menuju WBBM, sehingga dapat saling menguatkan dalam peningkatan kinerja
organisasi,” ujar Endang.
Sementara
itu, Kepala Lapas Pemuda Madiun melalui Kasubag TU Bunyamin Husain menyampaikan
bahwa kegiatan studi tiru ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan
kapasitas sumber daya manusia serta memperkuat komitmen jajaran Lapas Pemuda
Madiun dalam mewujudkan birokrasi yang bersih, transparan, dan melayani.
“Kami
berharap berbagai inovasi dan praktik baik yang telah diterapkan di Lapas
Perempuan Malang dapat menjadi referensi dan diadaptasi di Lapas Pemuda Madiun
dalam rangka mendukung pencapaian WBBM,” ungkapnya.
Kegiatan
kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh jajaran Lapas Perempuan
Malang yang memaparkan berbagai inovasi pelayanan, strategi pembangunan Zona
Integritas, penguatan budaya kerja, serta peningkatan kualitas layanan bagi
masyarakat dan warga binaan.
Rangkaian
kegiatan studi tiru tersebut ditutup dengan penyerahan cendera mata dan foto
bersama, yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan berkeliling untuk melihat
serta meninjau secara langsung berbagai inovasi pelayanan dan pembinaan yang
ada di Lapas Perempuan Malang.
Kegiatan
berlangsung dengan lancar dan penuh semangat kebersamaan, serta diharapkan
mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan
Lapas Pemuda Madiun ke depan dalam upaya menuju WBBM. (RED).


