Mapilda minta Bawaslu dan Polres dan Kejaksaan abaikan tekanan diluar koridor hukum

 

Masyarakat Peduli Pilkada Damai (Mapilda) saat beraksi di Bawaslu

Ponorogo - Suara Jatim

Jelang Pemilihan Bupati Ponorogo, 09 Desember mendatang yang menyisakan 34 hari lagi situasi politik di Ponorogo sangat dinamis. 

Aksi saling melapor baik ke pengawas pemilu maupun ke penegak hukum mewarnai pesta demokrasi di Kabupaten Ponorogo. 

Menyikapi hal itu, Masyarakat Peduli Pilkada Damai (Mapilda) melakukan aksi unjuk rasa mendukung independensi Bawaslu Ponorogo dan aparat hukum yang lain seperti Kepolisian dan Kejaksaan. 

Puluhan massa melakukan aksi di depan kantor Bawaslu dan Mapolres Ponorogo, Kamis (5/11/2020).

Saat menyampaikan orasinya, aksi damai ini mendukung Bawaslu agar tetap netral dan tidak terintimidasi. 

Dengan membentangkan sejumlah poster yang bertuliskan diantaranya 'Kami Dukung Bawaslu', 'Kita Percaya Bawaslu' dan sebagainya. 

Pujiana, Koordinator Aksi menyampaikan bahwa Bawaslu jangan takut untuk tetap berada di Koridor Hukum yang seharusnya. "Bawaslu, Kepolisian maupun Kejaksaan harus mengabaikan tekanan diluar koridor hukum. Harus Independen dan bertindak sesuai peraturan yang berlaku, " Tandas Pujiana. 

Pujiana juga meminta Bawaslu agar tidak takut oleh intervensi, tekanan dan segala desakan dari pihak manapun. "Bawaslu harus tegas terhadap aturan yang ada. Serta fokus pada pengawasan Pilkada 2020. Sehingga pesta demokrasi di 'Kota Reyog' tak dicederai," Tambahnya saat melakukan orasi. 

Kegiatan aksi damai ini dilakukan Masyarakat Peduli Pilkada ini diawali dengan melakukan konvoi mendatangi Kantor Bawaslu Ponorogo dan juga mendatangi di Mapolres Ponorogo. (Mar/Jan)