Bupati Nur Arifin Ingin Pastikan Seluruh Pedagang Pasar Pon Mendapat Tempat

 


Trenggalek - Suara Jatim

Berupaya memastikan adanya keadilan bagi seluruh pedagang Pasar Pon, Bupati Trenggalek turun tangan langsung mengawal pengundian kios dan los. Hal itu dilakukan untuk memastikan seluruh pedagang Pasar Pon yang terdampak musibah kebakaran pada 2018 lalu mendapatkan tempat.

Disampaikan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, pengundian kios dan los tersebut dihitung sesuai dengan jumlah yang memiliki hak penempatan. Setiap pedagang memiliki satu atas nama hak penempatan sesuai dengan zonasinya.

“Jadi kita keadilannya adalah dipastikan dulu semuanya dapat, jangan yang punya 10 dapat 10 terus kemudian yang punya satu malah tidak dapat tempat, kan malah kasihan,” jelas Bupati Nur Arifin saat pengundian kios dan los pada hari kedua, Kamis (11/2/2021).

“Makanya ini satu nama satu nama dulu semua, cukup, baru kalau ada lebih kita tawarkan ke yang punya lebih, tapi untuk yang penawaran ini berlaku sewa, kalau yang kita undi sekarang ini kita gratiskan selama satu tahun karena sebagai bentuk kompensasi terhadap pemulihan ekonomi pasca mereka terkena musibah kebakaran,” lanjutnya.

Ditambahkan oleh Bupati Nur Arifin bahwa setelah nantinya seluruh pedagang mendapat tempat, baru akan dibuka untuk umum yang sebelumnya sudah mengajukan kepada Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomindag) Trenggalek.

Untuk itu dirinya tidak menjamin akan ada sisa kios maupun los yang banyak setelah seluruh pedagang Pasar Pon yang sudah memiliki hak mendapatkan tempat.

“Desain pasar ini kan dulu dibangun itu sesuai existing, memang kelihatannya bangunannya tingkat, lebih besar, tapi luas tanah yang digunakan untuk areal pasar sendiri sebenarnya lebih sempit,” ungkap Bupati Nur Arifin.

“Karena kita kan ada ruang terbuka hijaunya, ada parkirnya, sehingga lingkar dalamnya itu sebenarnya lebih sempit, kemudian ditingkatpun bukan lantai dua dibangun full, kan tidak, hanya lingkar luarnya saja, jadi sebenarnya dengan jumlah total existing yang ada, ketika itu 600-an kios dan juga los, itu ya hampir sama jumlahnya sekarang,”imbuhnya. (Isdianto)