Bupati Pacitan, Indartato menandatangani Prasasti Peresmian Proyek Rehabilitasi Sarana Air Bersih bekerja sama dengan Pemerintah Jepang di Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung Pacitan.
Warga Desa Sidomulyo
Kecamatan Kebonagung Pacitan bisa bernapas lega karena tak lagi kesulitan air
bersih.
Hal itu terwujud lantaran
hubungan persahabatan yang terus terjalin antara Pemerintah Jepang melalui
Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, yang akhirnya lahir satu hibah berupa
program sarana air bersih dalam wadah Grassroots.
Bantuan senilai 1,1 Miliar
tersebut bertempat di Desa Sidomulyo, Kebonagung. Dimulai pelaksanaannya pada awal
tahun 2020 akhirnya kelar 8 bulan kemudian. Sementara program ini didukung
sepenuhnya oleh Wahana Anak Bangsa Peduli Indonesia Maju (WABPIM).
Hari ini Indartato, Bupati
Pacitan menjadi saksi komitmen dua negara tersebut. Melalui penandatanganan
prasasti proyek yang ternyata sempat mundur 2 bulan karena pandemi Covid-19.
“Saya terharu, karena
nanti 4435 jiwa tidak akan lagi mengalami kesulitan untuk mendapat air bersih,”
ungkap Bupati usai penandatanganan, Kamis (11/02/2021) di Ruang Transit Pendopo Kabupaten
Pacitan.
Pada kegiatan yang
diselenggarakan secara virtual itu Pak In juga menyebut masalah air bersih di
kabupaten Pacitan baru tergarap 60 persen, sisanya masyarakat masih kesulitan
mendapatkan akses air bersih dan berkualitas pada musim kemarau.
Untuk itu Bupati Pacitan
dua periode itu senang dengan bantuan hibah yang telah diterima dari Pemerintah
Jepang itu.
“Semoga kesulitan air di
Kabupaten Pacitan bisa semakin terkurangi dengan bantuan ini, keterbatasan
anggaran akan diatasi dengan bantuan semacam ini,”Lanjut Indartato.
Terlebih dengan akan
diresmikan Bendungan Tukul akan semakin mengurangi kesulitan air bersih di
Kabupaten Pacitan.
“Kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang terus bekerja keras sehingga kesulitan air di
Kabupaten Pacitan semakin berkurang, namun disisi lain kami berharap masyarakat
untuk tetap melestarikan lingkungan agar sumber air bersih tetap terjaga.”Pungkas
Bupati Indartato.
Sementara Komjen Jenderal
Jepang Tani Masaki pada sambutannya berharap masyarakat Desa Sidomulyo bersedia
menerima bantuan tersebut dengan senang hati, akhirnya bisa dimanfaatkan dalam
waktu yang panjang. “Ingin sekali kami melihat langsung proyek tersebut, namun
pandemi sementara memisahkan kita,” kata Masaki.
Pihaknya juga berharap
masyarakat Sidomulyo bersedia belajar untuk merawat bantuan tersebut dengan
baik, sehingga mimpi pemanfaatan sampai anak cucu tidak hanya menjadi mimpi
belaka. (Yah/Is)