Magetan – Suarajatim.net Pembangunan talud di jalan makam Segoprakan, Desa Milangasri, Kecamatan Panekan, yang dibiayai dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2024 senilai Rp40 juta, kini menuai sorotan. Pasalnya, proyek yang baru rampung kurang dari tiga bulan itu sudah mengalami kerusakan di beberapa titik.
Pantauan langsung Suarajatim.net pada 2 Februari 2025, menunjukkan badan talud mengalami retakan memanjang, bahkan terbelah di bagian tengah. Kerusakan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai kualitas pengerjaan proyek tersebut.
Material yang digunakan diduga kurang memadai, serta proses pengerjaan terkesan terburu-buru. Beberapa bagian talut bahkan mulai mengalami keretakan, meski baru selesai dibangun.Marno, salah satu anggota tim pelaksana kegiatan (TPK) Desa Milangasri, mengungkapkan bahwa retaknya talud diduga disebabkan oleh akar pohon jati di sekitar lokasi. "Itu keangkat akar jati milik warga, akhirnya retak," ujarnya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.
Ia menjelaskan bahwa saat pengerjaan, akar pohon yang terlihat di permukaan memang telah dipotong, tetapi kemungkinan masih ada akar lebih besar di bawah galian yang kemudian memicu pergeseran struktur talud. "Jika nanti longsor, ambles, atau mungkin roboh, itu memang kesalahan pelaksanaan," tambahnya.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga, mengingat proyek tersebut menggunakan anggaran desa yang seharusnya dikelola dengan optimal. Warga pun berharap ada evaluasi dan tindak lanjut dari pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang.(Hst)