HKTI KIRIM 6 PEMUDA TANI BLAJAR NYAMBUNG PUCUK JATI MEGA.
Suara Jawa Timur .31.05.025.
Kabupaten Pacitan sangat terkenal dengan Pohon Jati yang berkualitas tinggi , hal itu diakui oleh pengusaha mebel di Jepara yang sering mendapat kiriman kayu jati dari Pacitan.
Namun demikian , karena penjualan kayu jati yang terus menerus ke luar kota akhirnya Kayu Jati di Pacitan semakin langka dan cenderung punah..
Untuk mengatasi kelangkaan dan berkurangnya kayu Jati , maka beberapa hari lalu HKTI Pacitan mengadakan studi Banding ke Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada ( UGM) Jogjakarta.
Melalui Pusat Pembudidayaan Kayu dan Tumbuhan ( Wanagama) , tim HKTI Pacitan tertarik pada teknik pengembangan Pucuk Jati dengan cara ( vegetatif) yang sedang dibudidayakan di UGM.
Menurut Ketua HKTI Pacitan Ir.Suyatno MM , systim Vegetatif pada tumbuhan Jati dipilih HKTI untuk dibudidayakan di Pacitan , mengingat Tanah Pacitan terlanjur terkenal Kayu Jati yang berkualitas.
Lebih jauh mantan Kepala Dinas Kehutanan Pacitan itu mempresentasikan , bahwa teknis (vegetatif) Pucuk Jati hasilnya lebih baik dan lebih ekonomis dari pada Jati tradisional di Pacitan.
Jika Kayu Jati yang ditanam secara konvensional membutuhkan waktu 30-40 tahun , maka untuk Jati yang dinamakan ( Jati Mega ) ini cuma butuh 10-15 tahun saja , tegas Yatno.
Oleh karena itu saking antusiasnya , HKTI Pacitan sekitar tanggal 16 - 26 Juni akan mengirim ( 6 Pemuda Tani ) Pacitan ke UGM untuk belajar teknik penanaman Pucuk Jati Mega dengan teknik yg lebih modern ( tik)