Dari Lapak Buah ke Kampus Impian Perjuangan Arum Tembus Unesa Lewat Jalur SNBT



PONOROGO – Suarajatim.net Semangat juang siswa SMA Negeri 1 Jetis (Smantis) Ponorogo kembali membuahkan hasil membanggakan. Terletak di wilayah pinggiran Kabupaten Ponorogo, sekolah ini membuktikan bahwa keterbatasan geografis tak menghalangi lahirnya generasi berprestasi. Salah satu bukti nyata datang dari Dwi Ayuningrum, siswi yang akrab disapa Arum, yang berhasil diterima di Program Studi Bimbingan Konseling Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Arum tidak bisa menyembunyikan perasaan harunya saat mengetahui hasil pengumuman. “Saya sangat senang, bangga, dan terharu bisa diterima di Unesa. Saat itu saya deg-degan menunggu pengumuman di depan laptop,"ujarnya.

Namun, perjalanan Arum menuju kampus impiannya tidaklah mudah. Ia sempat merasakan pahitnya kegagalan ketika tidak lolos dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), meski telah memilih program studi Pendidikan Matematika dan PGSD. Kekecewaan sempat membuatnya putus asa.

Beruntung, semangat itu kembali tumbuh berkat dukungan orang tua dan para guru di sekolah. “Ibu dan guru-guru terus memotivasi saya untuk tidak menyerah. Ibu merestui saya mencoba jalur SNBT. Saya mendaftar di dua prodi: Bimbingan Konseling dan Matematika. Alhamdulillah, diterima di BK,” ungkap Arum, menahan haru. “Orang tua saya adalah pedagang buah, kambing, dan apapun yang bisa dijual untuk membiayai sekolah. Saya ingin membalas perjuangan mereka.

Arum juga menaruh hormat dan rasa terima kasih yang dalam kepada para guru di Smantis, khususnya guru BK, Bu Riska dan Pak Zaki, yang terus memberikan bimbingan sejak ia duduk di kelas XI. “Saya merasa peran guru-guru sangat besar dalam keberhasilan ini. Mereka tidak hanya mengajar, tapi juga terus menyemangati saya untuk aktif, baik dalam belajar maupun berorganisasi,” tambahnya. Selama di SMA, Arum aktif di OSIS dan KIR (Karya Ilmiah Remaja).

Untuk adik kelasnya, Arum meninggalkan pesan mendalam: “Jangan pernah berhenti bermimpi. Yakinlah pada diri sendiri. Tidak ada yang mustahil selama kita berusaha dan mempersiapkan alternatif terbaik jika rencana awal tidak berjalan.

Arum lahir di Jombang dari pasangan ayah asal Jombang dan ibu asal Ponorogo. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Banyu Arang, Ngoro, Jombang, lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1 Ngoro. Pendidikan menengah atas ia tempuh di SMA Negeri 1 Jetis Ponorogo, tempat ia mengasah kemampuan akademik dan organisasi.

Kepala SMA Negeri 1 Jetis, Dr. Samsul Hidayat, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa bangga terhadap pencapaian Arum. “Prestasi Arum membuktikan bahwa siswa dari daerah pinggiran juga bisa bersaing di tingkat nasional. Kami berharap Arum terus menjaga nama baik sekolah dan menjadi inspirasi bagi adik-adiknya,“Nama baik Smantis kami titipkan kepada Ananda Arum,” pungkasnya.(Hst)