Didik Haryono Sentil Pemkab Magetan “Faktanya, Tak Ada Bantuan untuk Korban Penggusuran Pasar Hewan Maospati
MAGETAN – Suarajatim.net Pernyataan tegas dilontarkan Sekretaris Komisi A DPRD Magetan, Didik Haryono, terkait nasib puluhan warga korban penggusuran relokasi Pasar Hewan Maospati. Menurutnya, hingga saat ini tidak ada satu pun bentuk bantuan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) maupun dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan.
“Faktanya sampai hari ini tidak ada bantuan dari Disperindag dan Pemkab Magetan untuk korban penggusuran. Yang ada hanya urunan dari perangkat kelurahan sekitar dua juta rupiah per kepala keluarga, itu pun sangat terbatas,” tegas Didik saat meninjau langsung lokasi, Senin (23/6/2025), bersama jajaran DPD Partai Golkar Magetan.
Didik menilai, bantuan ala kadarnya itu sangat jauh dari mencukupi. “Dua juta itu hanya cukup untuk biaya kontrakan tiga atau empat bulan. Setelah itu, mereka harus bertahan sendiri tanpa ada solusi dari pemerintah,” imbuhnya.
Kunjungan tersebut sekaligus menjadi wadah bagi para warga untuk menyampaikan keluh kesah yang selama ini tidak terdengar. Beberapa di antara mereka mengaku kehilangan tempat usaha dan sumber penghidupan sejak penggusuran dilakukan. “Kami bukan sekadar kehilangan bangunan, tapi juga mata pencaharian. Pemerintah tidak hadir saat kami butuh,” keluh salah seorang warga.
Ironisnya, menurut Didik, penggusuran dilakukan tanpa rencana pemulihan yang konkret bagi warga terdampak. “Seolah-olah setelah digusur, selesai urusannya. Padahal mereka ini warga Magetan juga, yang punya hak untuk mendapat perlindungan sosial,” katanya.
Didik juga mengingatkan bahwa Pemkab Magetan memiliki sumber dana seperti anggaran tidak terduga (BTT) maupun dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bisa digerakkan untuk membantu para korban. “Kalau ada kemauan politik, tentu ada jalan. Jangan hanya diam dan menganggap masalah ini selesai begitu saja,” ujarnya.
Dalam kunjungannya, DPD Partai Golkar Magetan turut memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp15 juta yang dibagi ke sejumlah keluarga terdampak. Bantuan itu diharapkan mampu sedikit meringankan beban warga di tengah ketidakpastian hidup pasca relokasi.
“Kami hadir bukan karena Golkar punya solusi besar, tapi karena ada empati dan kepedulian. Kami berharap pemerintah daerah juga menunjukkan sikap yang sama,” pungkas Didik.(Hst).