Madiun, - SUARAJATIM.net
Suasana penuh hikmat terasa di Masjid At-Taubah Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun, (22/07) saat Gus Mamang memberikan ceramah agama kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini diawali dengan pelaksanaan salat Dzuhur berjamaah yang diikuti oleh para WBP dan petugas, membangun suasana religius dan reflektif di tengah kehidupan Lapas.
Dalam ceramahnya, Gus Mamang mengangkat tema yang menyentuh, yakni rasa cinta dan rindu kepada keluarga. Ia menyampaikan bahwa kasih sayang terhadap orang tua, anak, dan pasangan hendaknya menjadi motivasi bagi WBP untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. "Rindu yang mendalam kepada keluarga harus menjadi bahan bakar untuk memperbaiki diri dan menata masa depan," ungkap Gus Mamang penuh makna.
Kepala Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun, Wahyu Susetyo, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Gus Mamang.
"Ceramah beliau sangat menyentuh hati dan mampu membuka ruang batin para warga binaan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah serta memperbaiki hubungan emosional dengan keluarga. Ini adalah bagian dari pembinaan spiritual yang sangat penting dalam proses pemasyarakatan," ujar Wahyu.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Lapas Pemuda Madiun dalam membina kepribadian WBP melalui pendekatan rohani yang menyentuh aspek terdalam jiwa manusia, yaitu cinta dan kerinduan terhadap keluarga. (YAHYA)