Monumen Jendral Sudirman di Pakis Baru Nawangan Pacitan Jawa Timur.
Suara Jatim. 12.09.025.
Jarang orang tahu ! Bahwa Monumen Jendral Sudirman yang terletak di Desa Pakis Baru Nawangan Pacitan , adalah sebuah Monumen Sejarah Bangsa Indonesia termasuk paling tinggi di Indonesia , jika diukur dari Ketinggian Di atas Permukaan laut ( DPL).
Sesuai data yang ada , dataran tinggi wilayah Kecamatan Nawangan berkisar 644 DPL , yang artinya ! Monumen Jendral Sudirman menang jauh dari Monumen Nasional ( Monas) yang hanya 132 ( DPL) .
Sayang seribu sayang ! Monumen Megah yang awalnya dijual dari tokoh Asli Pakis Baru Nawangan Roto Suwarno kepada Pemerintah itu
seperti kita ketahui sepi pengunjung dan terkesan terlantar alias kurang terawat , bahkan karena jarang pengunjung ada bagian gedung yang (dak atapnya ) digunakan warga sekitar untuk menjemur hasil bumi seperti menjemur gabah /padi.
Melihat kondisi memprihatinkan , Monumen Jendral Sudirman yang dibangun menelan puluhan Milyar rupiah itu , membuat tokoh pemuda Nawangan dan sekitarnya ( Bagus Cs) tergerak hatinya untuk membuat gebrakan yang tujuannya mempromosikan Monumen Jendral Sudirman tersebut dikenal luas masyarakat Indonesia.
Maka dipilihlah Event Olah Raga , yaitu menggelar Turnamen Bola Volly Sudirman Cup Tahun 2025 yang lokasinya didalam pelataran Monumen Jendral Sudirman yang kebetulan anak tangganya / undakan nya menyerupai tempat duduk sebuah Stadion .
Undakan Monumen Jendral Sudirman mirip Stadion jika digunakan untuk event Olah Raga.
Agar yang Hadir datang dari luar kota , Panitia memberikan undangan pendaftaran Tim Tim dari luar kota , tujuanya penonton juga datang dari luar kota , minimal penonton luar kota biar menikmati megahnya Monumen dan menyebarkan kemegahan monument pada masyarakat luar kota.
Tidak itu saja , agar Penonton tertarik , maka materi pemain didatangkan oleh klub masing masing dari Pemain Nasional ( Pro Liga) seperti Rivan Nurmulki , Dimas Saputra , Geovani , Rafa Rama ,Arjuna Mahendra dsb ( Putra ) Tiya Tiyul , Desy , Naruto , Yeti Sindy dsb ( Putri).
Dari nama nama diatas , seluruhnya tampil di acara Sudirman Cup tahun 2025 , sekalipun ada yang tampil cuma di momen Semi Final dan Final , pendek kata harga tiket final 30 ribu yang dikenakan Panitia jauh dari kata murah.
Sayang seribu sayang ! Turnament yang dihadiri dengan total jumlah penonton berkisar 20 ribu penonton dari sepekan tampil , ada sebuah kesalahan yang tidak terduga dan tidak pernah dipikirkan sebelumnya yakni tentang operasional VAR ( Video Assistan Referee) yang kurang sempurna .
Menurut salah satu Panitia , Signal Satelit yang sudah diadakan mandiri oleh Panitia tidak mampu mencukupi oleh serapan signal secara bersamaan oleh 7000 penonton sekaligus.
Akibatnya Signal sering ( Blank Out ) yang mengakibatkan operasional VAR tergangu dan menjadi lambat.
Dari persoalan lambatnya Wasit melihat VAR, maka mulai pertengahan Set pertama pertandingan Final antara Restu Putra Gunung Kidul Vs WWK GENK dari Ponorogo mulai sedikit ricuh dan membesar .
Tragisnya !Ribuan penonton yang sebagian besar datang dari Jawa Tengah tersebut, diduga sedikit terprovokasi situasi tanah Air yang lagi demo besar besaran hingga pembakaran dimanana mana.
Karena hal tersebut , penonton mulai kasak kusuk dan berteriak ...bakar....bakar....bakar dan akhirnya terjadilah semua fasilitas Sewa seperti matras , peralatan VAR , Kursi , tenda ,Sound dan alat musik ludes terbakar dan dijarah .
Bersyukur Polisi Polres Pacitan bertindak sigap hingga bangunan Komplek Monumen tidak terdampak dari ulah penonton yang sedang emosi , kata Kapolres Ayub Diponegoro aman mas aman Bangunan Monumen tidak terjamah, tegas Kapolres .
Terkait isu kemarahan Penonton akibat tidak hadirnya Rivan Nurmulki dan Dimas Saputra pada laga final , salah satu panitia yang enggan disebut namanya bilang itu tidak benar , sebab dua pemain Top Indonesia tersebut pada semi final sudah main , sedang untuk final nampaknya dua pemain tersebut sedang ada tanding di daerah lain , tiga kali contak dengan klub Restu Putra , diyakinkan bahwa Rivan Nurmulki bakal Hadir.
Naas , dua group yang sudah menjanjikan kehadiran dua pemain di laga Final tersebut batal hadir , akhirnya menambah semrawutnya hati penonton yang saat itu sudah terprovokasi dan tidak puas atas Kondisi VAR yang mocat macet akibat Blank Out Signal.
Demi Pacitan ,akhirnya Panitia Turnament Sudirman Cup tahun 2025 tetap berbesar hati dan meminta maaf atas kejadian tersebut kepada pengelola Monument Sudirman dan masyarakat Pacitan pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya .
Namun demikian , sebagai pembelajaran oknum oknum yang diduga memprovokasi dan melakukan pengrusakan dan penjarahan , maka Panitia tetep melaporkan hal tersebut kepada Polres Pacitan...
Ditanya tentang kerugian materiil , secara serentak Panitia mengalami kerugian hingga ratusan Juta Rupiah yang harus dibayarkan kepada pemilik sewa Matras, FAR ,Alat musik ,Lampu dan lain lain.
Kata Panitia ! biarkan kami menderita oleh ocean , cemoo'h dan bully an , semua pasti ada hikmahnya , kami berkorban untukmu pak Dirman demi Jasa Besarmu untuk Indonesia..Bravo Monument Jendral Sudirman Pakis Baru Nawangan Pacitan Indonesia.
(Ditulis oleh Sutikno sebagai pembelajaran untuk semua demi kejayaan Obyek Wisata Monumen Jendral Sudirman Pakis Baru Nawangan )

