Ide pembangunan Sumur
Dalam yang disampaikan Sugiri Sancoko untuk mengatasi persoalan air untuk
pertanian mendapat bantahan dari Anggota Komisi IV DPR RI, Ibnu Multazzam.
“Di Komisi IV, yang salah
satunya adalah bidang pertanian, pembangunan satu Sumur Dalam di setiap 20
hektar lahan pertanian, itu tidak mungkin bisa dilakukan karena ada persyaratan
teknis yang harus dilakukan ataupun dipenuhi,”Ucap Ibnu Multazzam kepada awak
media usai acara Debat Publik, Ahad (01/11/2020).
Lebih jauh Ibnu Multazzam
menyampaikan bahwa yang pertama perlu analisa geolistrik untuk menemukan sumber
bawah tanah, “Dan tidak semua lahan pertanian itu ada sumber bawah tanah yang
akan dipergunakan untuk sumur dalam, yang kedua, biaya pemeliharaan dan operasional
sumur dalam sangat tinggi, bahkan ada beberapa sumur dalam yang telah dibangun
namun saat ini malah mangkrak,” jelas Ibnu Multazzam.
Jadi menurut Ibnu
Multazzam, persoalan pengairan untuk pertanian harus dilihat dari berbagai hal.
“Sumur dalam bisa dilakukan untuk daerah yang tidak mendapatkan pengairan dari
Waduk Bendo yang sebentar lagi akan selesai, itupun haru melalui kajian ilmiah
termasuk analisa geolistrik,” Tandas Ibnu Multazzam.
Ketua DPC PKB Ponorogo itu
menegaskan bahwa pembangunan sumur dalam setiap 20 hektar lahan pertanian yang
disampaikan oleh Calon Bupati Sugiri Sancoko merupakan keinginan yang tidak
didukung fakta-fakta di lapangan. “Padahal seharusnya kalau kita berbicara
keinginan seharsnya didukung dengan data dan fakta yang ada.” Pungkas Ibnu
Multazzam. (Mar/Jan)